BEASISWA MENGIKUTI UJIAN (BMU) BAGI SISWA PANDAI KELUARGA MISKIN TAHUN 2007
Perhimpunan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) menyediakan Beasiswa Mengikuti Ujian (BMU) dalam jumlah terbatas untuk lulusan SMTA Negeri maupun swasta dari keluarga kurang mampu yang memenuhi persyaratan. Beasiswa tersebut berupa
- Beasiswa untuk formulir pendaftaran IPA atau IPS
- Uang saku sebesar Rp 100.000,00
Indonesia seperti juga bangsa-bangsa lain tengah berusaha menjawab tantangan masa depan agar dapat berjaya dan mampu berkompetisi di berbagai bidang. Penduduk yang berjumlah besar dengan kekayaan alam yang berlimpah merupakan modal untuk mencapai cita-cita nasional. Pengembangan sumber daya manusia diharapkan akan menghasilkan barang dan jasa yang dapat bersaing dengan produk negara lain. Penduduk Indonesia hingga tahun 2004 tercatat 216 juta dan diperkirakan penduduk miskin mencapai 40%. Pada masa pembangunan jangka panjang pertama (PJP I) Indonesia telah berhasil mencapai pemerataan kesempatan belajar pada tingkat sekolah dasar. Rasio siswa berusia 13 sampai 15 tahun yang bersekolah telah meningkat. Sementara itu jumlah siswa SMA, negeri, swasta maupun Madrasah Aliyah, juga telah menjadi 4,1 juta orang. Pada tahun 2002 lulusan SMA sebesar 2,2 juta orang, sedangkan daya tampung perguruan tinggi sebanyak 600.000 tempat, berarti hanya menyerap 30% lulusan SMA sehingga seleksi diperlukan. Salah satu akses lulusan SMA ke Pendidikan Tinggi Negeri adalah melalui seleksi SPMB, di mana 49 perguruan tinggi negeri bergabung di dalamnya. Hasil survei menunjukkan SPMB mempunyai nilai prediktif tinggi dan dapat memprediksi keberhasilan studi bagi mahasiswa yang lulus SPMB. Survei lain menunjukkan bahwa mahasiswa dari keluarga miskin mempunyai kemampuan lebih di dalam memperoleh IPK dibanding dengan mahasiswa lain. Oleh karena itu untuk memberdayakan lulusan SMA dari keluarga miskin dan mencegah hilangnya sumber daya manusia, perlu dicari upaya nyata guna membantu mereka untuk mengikuti pendidikan tinggi yaitu dengan Beasiswa Masuk Universitas (BMU).
Sasaran umum Beasiswa Masuk Universitas (BMU) adalah memberdayakan lulusan SMA dari keluarga miskin untuk memperoleh pendidikan lanjut di perguruan tinggi negeri. Sasaran khusus program ini bertujuan membantu lulusan SMA dari keluarga miskin untuk masuk perguruan tinggi negeri melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) dengan cara mengundang 4.500 SMA/SMK/MA. Pelaksanaan Seleksi dan Penerimaan dilaksanakan oleh Panitia Tetap SPMB yang mendapat mandat dari 49 PTN di Indonesia. Program BMU adalah Program Paguyuban Rektor yang diprakarsai oleh Prof. DR. Dr. Asman Boedisantoso R. Rektor Universitas Indonesia 1998-2002. Program ini dimulai dengan pendanaan tahun pertama (1999) dan kedua (2000) atas bantuan biaya dari Presiden RI Prof. DR. BJ. Habibie bekerja sama dengan Menko Kesra Taskin dan Yayasan Supersemar. Pendanaan tahun ketiga (2001) diberikan oleh Wakil Presiden RI Ibu Megawati Soekarnoputri yang bekerja sama dengan Yayasan Supersemar dan Yayasan Damandiri. Pendanaan tahun keempat (2002) oleh Panitia SPMB bekerja sama dengan Yayasan Supersemar dan Duafa Republika. Pendanaan tahun kelima (2003) oleh Panitia SPMB bekerja sama dengan PT Indofood Sukses Makmur dan Critical Ecosystem Partnership Fund (CEPF) Washington USA. Pendanaan tahun keenam (2004) oleh Pantap SPMB yang mendapat bantuan dari Prof. Dr. BJ. Habibie (Yayasan Orbit), Ibu Eva Riyanti Hutapea (Alumni FEUI) dan Ibu Suryani Zaini (Alumni FHUI). Selama 6 (enam) tahun BMU telah memberikan Beasiswa Mengikuti SPMB (BM-SPMB) kepada 14.167 (empat belas ribu seratus enam puluh tujuh) siswa dan Bantuan Biaya Pendidikan (BBP) kepada 4.682 (empat ribu enam ratus delapan puluh dua) mahasiswa. Untuk melestarikan program ini maka Pantap SPMB mengajak para dermawan untuk menyediakan Beasiswa Masuk Universitas (BMU) yang terdiri dari:
1. BM-SPMB (Beasiswa Mengikuti SPMB) terdiri dari pembelian formulir pendaftaran, uang saku dan transport
selama 3 hari sebesar Rp 250.000.
2. BBP (Bantuan Biaya Pendidikan) yang terdiri dari SPP sebesar Rp 1.000.000,-/tahun dan Biaya Hidup
selama1 (satu) tahun sebesar Rp 150.000,- /bulan.
Perlu diinformasikan bahwa kedua beasiswa tersebut di atas diberikan secara kompetitif kepada lulusan SMA yang pandai dari keluarga miskin di seluruh Indonesia. Sebenarnya seluruh pelamar BMU memenuhi kriteria akademik dan penghasilan, akan tetapi karena sumber dana masih terbatas maka hanya dipilih yang terbaik sebanyak 3.000 siswa. Data empiris tahun 1999 hingga tahun 2004, menunjukkan adanya + 5.500 siswa pandai dari keluarga miskin di seluruh Indonesia per tahun.
Pada tahun 2005 Pantap SPMB menyediakan Beasiswa Mengikuti SPMB (BM-SPMB) kepada 3.000 calon mahasiswa dan 800 Bantuan Biaya Pendidikan (BBP) tahun pertama bagi calon yang lulus SPMB bila diterima di 49 PTN sesuai bidangnya.
Dengan uluran tangan dan bantuan Anda diharapkan siswa pandai dari keluarga miskin dapat melanjutkan pendidikan. Kenyataan bahwa Anda telah berperan dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal serta mencegah hilangnya SDM yang sangat berguna bagi bangsa dan negara.
Jakarta, Januari 2007
Prof. Dr. dr. A. Boedisantoso R.
Ketua Pantap Pusat SPMB
Persyaratan dan tata cara untuk memperoleh BMU dapat ditanyakan di masing-masing Kepala Sekolah.
- Beasiswa untuk formulir pendaftaran IPA atau IPS
- Uang saku sebesar Rp 100.000,00
Indonesia seperti juga bangsa-bangsa lain tengah berusaha menjawab tantangan masa depan agar dapat berjaya dan mampu berkompetisi di berbagai bidang. Penduduk yang berjumlah besar dengan kekayaan alam yang berlimpah merupakan modal untuk mencapai cita-cita nasional. Pengembangan sumber daya manusia diharapkan akan menghasilkan barang dan jasa yang dapat bersaing dengan produk negara lain. Penduduk Indonesia hingga tahun 2004 tercatat 216 juta dan diperkirakan penduduk miskin mencapai 40%. Pada masa pembangunan jangka panjang pertama (PJP I) Indonesia telah berhasil mencapai pemerataan kesempatan belajar pada tingkat sekolah dasar. Rasio siswa berusia 13 sampai 15 tahun yang bersekolah telah meningkat. Sementara itu jumlah siswa SMA, negeri, swasta maupun Madrasah Aliyah, juga telah menjadi 4,1 juta orang. Pada tahun 2002 lulusan SMA sebesar 2,2 juta orang, sedangkan daya tampung perguruan tinggi sebanyak 600.000 tempat, berarti hanya menyerap 30% lulusan SMA sehingga seleksi diperlukan. Salah satu akses lulusan SMA ke Pendidikan Tinggi Negeri adalah melalui seleksi SPMB, di mana 49 perguruan tinggi negeri bergabung di dalamnya. Hasil survei menunjukkan SPMB mempunyai nilai prediktif tinggi dan dapat memprediksi keberhasilan studi bagi mahasiswa yang lulus SPMB. Survei lain menunjukkan bahwa mahasiswa dari keluarga miskin mempunyai kemampuan lebih di dalam memperoleh IPK dibanding dengan mahasiswa lain. Oleh karena itu untuk memberdayakan lulusan SMA dari keluarga miskin dan mencegah hilangnya sumber daya manusia, perlu dicari upaya nyata guna membantu mereka untuk mengikuti pendidikan tinggi yaitu dengan Beasiswa Masuk Universitas (BMU).
Sasaran umum Beasiswa Masuk Universitas (BMU) adalah memberdayakan lulusan SMA dari keluarga miskin untuk memperoleh pendidikan lanjut di perguruan tinggi negeri. Sasaran khusus program ini bertujuan membantu lulusan SMA dari keluarga miskin untuk masuk perguruan tinggi negeri melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) dengan cara mengundang 4.500 SMA/SMK/MA. Pelaksanaan Seleksi dan Penerimaan dilaksanakan oleh Panitia Tetap SPMB yang mendapat mandat dari 49 PTN di Indonesia. Program BMU adalah Program Paguyuban Rektor yang diprakarsai oleh Prof. DR. Dr. Asman Boedisantoso R. Rektor Universitas Indonesia 1998-2002. Program ini dimulai dengan pendanaan tahun pertama (1999) dan kedua (2000) atas bantuan biaya dari Presiden RI Prof. DR. BJ. Habibie bekerja sama dengan Menko Kesra Taskin dan Yayasan Supersemar. Pendanaan tahun ketiga (2001) diberikan oleh Wakil Presiden RI Ibu Megawati Soekarnoputri yang bekerja sama dengan Yayasan Supersemar dan Yayasan Damandiri. Pendanaan tahun keempat (2002) oleh Panitia SPMB bekerja sama dengan Yayasan Supersemar dan Duafa Republika. Pendanaan tahun kelima (2003) oleh Panitia SPMB bekerja sama dengan PT Indofood Sukses Makmur dan Critical Ecosystem Partnership Fund (CEPF) Washington USA. Pendanaan tahun keenam (2004) oleh Pantap SPMB yang mendapat bantuan dari Prof. Dr. BJ. Habibie (Yayasan Orbit), Ibu Eva Riyanti Hutapea (Alumni FEUI) dan Ibu Suryani Zaini (Alumni FHUI). Selama 6 (enam) tahun BMU telah memberikan Beasiswa Mengikuti SPMB (BM-SPMB) kepada 14.167 (empat belas ribu seratus enam puluh tujuh) siswa dan Bantuan Biaya Pendidikan (BBP) kepada 4.682 (empat ribu enam ratus delapan puluh dua) mahasiswa. Untuk melestarikan program ini maka Pantap SPMB mengajak para dermawan untuk menyediakan Beasiswa Masuk Universitas (BMU) yang terdiri dari:
1. BM-SPMB (Beasiswa Mengikuti SPMB) terdiri dari pembelian formulir pendaftaran, uang saku dan transport
selama 3 hari sebesar Rp 250.000.
2. BBP (Bantuan Biaya Pendidikan) yang terdiri dari SPP sebesar Rp 1.000.000,-/tahun dan Biaya Hidup
selama1 (satu) tahun sebesar Rp 150.000,- /bulan.
Perlu diinformasikan bahwa kedua beasiswa tersebut di atas diberikan secara kompetitif kepada lulusan SMA yang pandai dari keluarga miskin di seluruh Indonesia. Sebenarnya seluruh pelamar BMU memenuhi kriteria akademik dan penghasilan, akan tetapi karena sumber dana masih terbatas maka hanya dipilih yang terbaik sebanyak 3.000 siswa. Data empiris tahun 1999 hingga tahun 2004, menunjukkan adanya + 5.500 siswa pandai dari keluarga miskin di seluruh Indonesia per tahun.
Pada tahun 2005 Pantap SPMB menyediakan Beasiswa Mengikuti SPMB (BM-SPMB) kepada 3.000 calon mahasiswa dan 800 Bantuan Biaya Pendidikan (BBP) tahun pertama bagi calon yang lulus SPMB bila diterima di 49 PTN sesuai bidangnya.
Dengan uluran tangan dan bantuan Anda diharapkan siswa pandai dari keluarga miskin dapat melanjutkan pendidikan. Kenyataan bahwa Anda telah berperan dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal serta mencegah hilangnya SDM yang sangat berguna bagi bangsa dan negara.
Jakarta, Januari 2007
Prof. Dr. dr. A. Boedisantoso R.
Ketua Pantap Pusat SPMB
Persyaratan dan tata cara untuk memperoleh BMU dapat ditanyakan di masing-masing Kepala Sekolah.
saya adalah salah satu siswa dari jawa timur yang berhasil loos seleksi BMU selain itu saya juga diterima di universitas brawijaya melalui jalur PMDK saya mau bertanya apakah BMU saya tersebut bisa di ambil?balas ke e-mail saya Vendics_1988 mohon segera dibalas karena sngat penting sekali.
Maaf saya tidak bisa membalas ke emailnya karena alamat emailnya kurang jelas. Saya akan coba menjawab : Kalo teman saya yang mendapat beasiswa BMU ke suatu universitas tertentu. Kalo kamu dapat BMU nya ke UnBraw kamu bisa mengambilnya. Tapi Kalo BMU ke Universitas lain, sepertinya tidak bisa.
coba baca di sini : http://www.unila.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=521&Itemid=165
pak,kalau saya lulusan tahun sebelumnya (2008), apakah saya masih bisa mendaftarkan diri untuk mengikuti program BMU (2009) mendatang. mohon kirim ke nuknuk_thea@yahoo.co.id
Pak, saya adalah penerima BMU 2008. Tapi sampai sekarang Bantuan Biaya Pendidikan (BBP)yang berupa SPP dan biaya hidup belum diturunkan. Dulu ada yang mengatakan bahwa BMU akan turun pada bulan September 2008 tapi nyatanya sampai sekarang masih nihil. Karena masih terikat dengan BMU, saya tidak bisa mendapatkan beasiswa lain. Padahal sekarang sudah akan dimulai pembayaran untuk semester 2 di perguruan tinggi saya. Saya merasa kesulitan untuk membayar biayanya tanpa bantuan dari BMU tersebut. Saya mohon BMU tersebut segera diturunkan. Mohon juga informasi tentang BMU tersebut. Terimakasih. Tolong balas ke alamat email saya ( wi2n_218@yahoo.co.id )
Pak, saya adalah penerima BMU tahun 2005. Ketika itu saya mengikuti SPMB sesuai yang ditetapkan tetapi ketika saya mengikutinya, saya tidak membaca soal untuk mengerjakannya karena saya ingat kata bapakku bahwa kuliah tidak cukup dengan beasiswa tapi juga biaya hidup yang tinggi sehingga saya pun tidak diterima di Universitas yang saya tuju. Setahun kemudian saya ikut SPMB lagi yang hasilnya bahwa saya berhasil lolos. Tetapi saya tidak menganbil kesempatan itu dengan alasan yang sama yaitu biaya. Sekarang saya menyesal, bingung dan terpontang-panting oleh perjalanan saya yang belum pasti untuk merubah keadaan nasib. Pertanyaan saya apakah masih tersedia beasiswa untuk seumur (lahir 6 Januari 1988) saya? Sebab saya sangat mengharapkan uluran tangan dari Bapak untuk merubah nasib saya sekarang. Bulan Maret yang lalu saya baru pulang dari Singapura (bekerja sebagai TKI/pembantu rumah tangga) namun belum berhasil. Jadi saya ingin melanjutkan perjalanan saya itu ke Hongkong (menjadi TKI). Tapi jika Bapak bersedia mengulurkan tangan untuk saya maka saya pun mengurungkan niat saya tersebut untuk lebih memilih uluran tangan dari Bapak (beasiswa). Harapan saya yang begitu besar tersebut dapat dikirimkan melalui surat sebagai bentuk jawaban dari Bapak ke alamat saya. Nama saya Robingatun di desa Banjareja rt5 rw3 no.81, kecamatan Nusawungu, kabupaten Cilacap, 53283. Demikian dari saya Robingatun (Roro) yang sangat mengharapkan jawaban dari Bapak Ketua Pantap Pusat SPMB.