Setelah berbulan-bulan berspekulasi akhirnya album ke 3 peterpan selesai juga di garap. Album yang memakan waktu gak kurang dari 8 bulan dalam pengerjaanya itu sekarang dalam tahap mastering. Di temuin di café di daerah Kemang hari jumat tanggal 11 May, Ariel kasih gambaran tentang album yang di beri title “Hari Yang Cerah” ini. Ada 10 lagu di album ini, di antaranya ada Menghapus Jejakmu, Lihat Langkahku, Kota Mati, Dunia yang Terlupa dan Cobalah Mengerti. Album yang di produseri oleh Kang Noey, Capung dan Icom ini bakalan di launch tanggal 25 May di Kuala Lumpur dan tanggal 26 May di Bandung.
Ariel sedang diarahkan sutradara
Ariel kelihatan seger banget dan relax, beda banget sama waktu gue temuin bulan January lalu di Bandung. Mungkin saat ini Ariel dah merasa lebih baik dan gak terlalu tertekan karena di kejar deadline album. Sore itu kita ngobrol sambil kasih komentar photo-photo dan video clip dari lagu “Menghapus Jejakmu” yang ada di laptop Ariel. Ada ratusan photo di situ yang di copy buat di up load biar bisa di nikmatin sama fans pengunjung website peterpan.
Dian Sastro turun dari bis
Dari album pertama mereka, Taman Langit, warna musik peterpan memang gak jauh dari album ke dua mereka Bintang di Surga, terus gimana album ke 3 ini?. Di album OST Alexandria yang lebih slow di banding album2 sebelumnya, gue ngerasa album Alexandria lebih berani dalam mengexplorasi sounds dan bereksperimen. Banyak sisipan acoustic pada beberapa lagu di OST. Bagian keyboard yang di pegang Andika mampu menyetir arah dari nuansa lagu dan udah menambah perbedaan dari lagu2 mereka sebelumnya. So, gimana warna peterpan yang baru?
Kapan lagi bonceng Dian kata Reza
Gaya Ariel diikuti oleh Dian Sastro
So, untuk loe semua, nikmatin photo-photo dari shooting video clip “menghapus jejakmu” dan juga cuplikan video clipnya di sini. Video clip yang ngambil lokasi di daerah kota baru parahiyangan Bandung ini memakan waktu 2 hari. Di sutradarai sama Sim F dan di kerjakan oleh Bantal Guling Production dengan special guest star Dian Sastro.
Lucu Banget mereka berdua
Woi tunggu dong kata dian
Dancing diatas meja mantabbb
Kasian dian kehujanan
Uki lagi nyimak arahan sutradara
History Of The Titans
Keinginan untuk terus bermusik dan berkarya, itulah alasan dan tujuan utama Andika dan Indra untuk mendirikan The Titans. Musik memang sudah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan dua sohib ini. Dengan pengalaman ngeband yang panjang dan berliku, Andika dan Indra bertekad menjadikan The Titans band terakhir untuk mencurahkan semua inspirasi dan bakat mereka di dunia musik.
Untuk membentuk sebuah band, Andika dan Indra mengajak beberapa musisi yang sudah punya pengalaman yang gak bisa di bilang pendek. Utomo Haridwinanto yang akrab di panggil Tom Tom salah satu personil T-Five setuju buat menduduki posisi drum. Sony Krisna Yudha atau Oni sudah 12 tahun ngeband bareng kakaknya di Five minutes, di The Titans Oni megang posisi guitar. Imot atau dengan nama asli Tomi di kenal Andika waktu membantu memproduksi album salah satu artist yang berada di bawah naungan management Andika. Cowok berkaca mata ini memegang posisi programming/synthesizer. Yang terakhir mereka rekrut untuk gabung adalah sang vocalist, setelah menajalani beberapa seleksi, terpilihlah Rizki yang di percaya bisa mengisi posisi ini dengan baik.
Pada tanggal 8 December The Titans resmi di dirikan di Bandung. Sebagai band baru, The Titans memang harus berjuang dari bawah untuk merebut hati penggemar. Bersanding dengan band-band yang telah berdiri sebelum mereka, The Titans yakin dan posistive bisa berkibar dan menjadi salah satu superband di tanah air.
Album pertama mereka yang sudah rampung pembuatannya, dan tinggal menunggu launching, di buat dalam waktu yang lumayan singkat. Bukannya mau terburu-buru atau di kejar deadline, tapi mereka memang sangat bersemangat dan mempunyai ide banyak untuk di tumpahkan ke album pertama yg bertitle “The Titans” ini. Album yg di tulis bareng-bareng dengan andil dari seluruh personil The Titans ini di harapkan bisa di terima dengan baik dan di nikmati oleh para pecinta musik Indonesia.
Album The Titans di pengaruhi beberapa musisi yang menjadi panutan masing-masing personil di antaranya ada pengaruh The Cure, Coldplay, Stereophonic, Daftpunk, Keane, Muse dan lain-lain. Brits pop/rock memang jadi kiblat bermusik mereka. Musik yang ngepop tapi gak cengeng, ngerock tapi gak terlalu cadas, mellow tapi gak monoton, melancholic tapi gak meratap-ratap. Musik yang enak di dengar tapi gak ngebosenin, penuh dengan sound yang kreatif. Untuk kedepannya bisa aja aliran musik The Titans berubah sejalan dengan pengalaman dan dunia musik yang terus berkembang.
Nama The Titans ini di pilih karena di percaya sama semua personilnya bakalan biss merepresentasikan kekuatan dan kebesaran semangat mereka menjadi musisi-musisi handal dan membangun The Titans menjadi salah satu band terbesar di Indonesia.
The Titans sendiri di ambil dari mythology Yunani atau cerita dewa-dewa dari kepercayaan orang-orang Yunani. Pada masanya The Titans merupakan personifikasi dari kekuatan-kekuatan alam yang ada. The Titans adalah 12 anak-anak (6 laki-laki:Titanes dan 6 perempuan:Titanides) dari Gaia dan Uranus. Pada masanya The Titans menguasai dunia mereka dengan kekuatan mutlak dan tidak bisa di ganggu gugat. Kekuatan The Titans di dalam cerita kepercayaan Yunani inilah Andika, Indra, Oni, Tom-Tom, Imot dan Rizki berharap bisa menjadikan band ini untuk memiliki kekuatan di dunia musik dan bisa terus mengembangkan kemampuan masing-masing.
Biography singkat ini menjadi tanda di mulainya penulisan sejarah The Titans, dengan berjalannya waktu kita berharap bisa menikmati musik2 dari ke enam anak bandung ini dan Biography mereka pun akan terus di tulis dan di up date di sini.
COMMENTS :
0 comment to “Peterpan Vs The Titans”
Post a Comment