KOMPAS.com — Jika sebelumnya santer dikabarkan vokalis Nazriel Irham atau Ariel datang ke Mabes Polri karena menyerahkan diri, sebenarnya kabar tersebut justru sebaliknya. Ariel ternyata dijemput paksa karena dianggap tidak kooperatif.
berita terbaru menyebutkan bahwa Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Marwoto Soeto membenarkan kabar tersebut. Dalam sesi wawancara di Mabes Polri, Rabu (23/6/2010), Marwoto membeberkan bahwa polisi terpaksa menjemput paksa tersangka pelaku video mesum ini lantaran bertindak kurang kooperatif kepada aparat penegak hukum. "Ini bisa kita katakan tidak kooperatif. Yang pertama dia tidak mengakui, kalau dia mengakui itu kan kooperatif namanya," tegas Marwoto.
Atas dasar itulah, akhirnya pihak kepolisian terpaksa menyeret Ariel ke dalam tahanan Bareskrim Mabes Polri. "Ya tidak datanglah, ya dia dicari, dijemputlah sama polisi, bayangin saja jam tiga pagi," terang Marwoto.
Di mana? "Di dekat-dekat rumahnya, ya di Bandung," pungkasnya.
Kabar dugaan adanya penjemputan paksa Ariel sebelumnya sempat diutarakan Ketua LSM Hajar, Farhat Abbas, SH. Menurut dia, mana mungkin Ariel menyerahkan diri. "Yang ada dia dijemput paksa," ujar Farhat. (FAN)
kalau memang perbuatannya seharusnya mengaku saja agar urusan akan lebih muda tidak harus dipaks paksa begitu